Jumat, 30 Juni 2017

Shalat Idul Fitri 1 Syawal

Lebaran yang di nanti seluruh ummat muslim di seluruh penjuru dunia telah datang, hari nan fitri itu jatuh pada hari Ahad tanggal 25 Juli 2017 – 1 Syawal Hijriayah yang disambut dengan rasa suka cita. Sebelum saya menyampaikan ceramah khotib oleh bapak K.H.drs Bahrowi,saya mas admin terlebih dahulu dengan segala kelemahan dan kekurangan mengucapkan minal aidin wal faidzin dan mohon maaf lahir bathin, semoga allah subhanallahu wa ta’alah senantiasa melimpahkan ridho untuk kita semua, amiiin.

Ada yang berbeda dengan petuga shalat Idul fitri pada tahun ini, dala redaksi saya yang paling berbeda adalah sang khotib. Pada shalat idul fitri kali ini ceramah  khotbah di khotibi oleh bapak K.H.Drs Bahrowi, kemudian iman shalat ID dipimpin oleh bapak ustad Bukhari Al-khafid, bilalnya adalah bapak H.Muslih serta imam tahlil bapak H.Sodikin.
Pemandangan yang cukup berbeda dari tahun  sebelum yaitu jamaah shalat ID kali ini jumlahnya meningkat. Hal ini menandakan bahwa warga Desa Bulungan  khususnya masyarakat RW.01 sangat bersemangat dan antusiai dalam menyambut hari kemenangan. Mentari padi bersinar dari ufuk timur menandakan shalat ID akan segera dimulai, dari catatan saya shalat ID dimulai daqri pukul 06.25 WIB.

Dalam ceramah khotbanya bapak K.H.Drs Bahrowi selain mengingatkat  untuk meningkatkan Taqwa kepada Allah subhanallahu wa ta’ala, jga menyambaikan beberapa amanah, ajakan, serta kejadian yanag benar-benar di alami oleh masyarakat Desa Bulungan. Langsung  saja berikut ini adalah isi dari khotbah yang sampaikan oleh bapak khotib :

Dua kata di awal khutbah yang paling menggetarkan hati saya adalah bersyukur Dan Innalillahi.

BERSYUKUR

Inti sari dari kata bersyukur adalah dimana orang-orang yang telah  menuniakan ibadah Puasa selama  bulan Ramadhan, oran-orang yang telah mendapatkan malam lailatul qodar, dan orang-orang yang telah meningkatkan keimanan kepada Allah subhanallahu wa ta’ala dan di hari nan fitri ini bersedia membuka pintu maaf untuk saling bermaafakn dengan sanak saudara.

INNALILLAHI

Gambaran secara  umun ketika insan mengucapkan Innalillahi wa Inna ilaihu raajiuun tatkala dia sedang dalam mendapatkan musibah, musibah disini dijelaskan dimana orang-orang yang tidak melaksanakan ibada Puasa Ramadhan, tidak serta menunaikan ibadah shalat Tarawih bahkan tidak mau menjalin hubungan silatuahmi dengan saudara, namun masih berada di tengah-tengah susana hari raya Idul Fitri.
Selain dari 2 hal di atas tersebut, ada juga beberapa topik yang disampaikan sang khotib, diantaranya sebagai berikut :

1.       Jangan Berlebihan

Hal yang paling menarik dalam topik ini yang khotib menyampaikan hendaknya kita sebagai ummat muslm setelah sebulan penuh berpuasa janganlah sampai kita berlebihan dalam menyambut lebaran, dalam ceramahnya sang khotib juga melihat dalam perayaan malam takbiran adalah beberapa oknum uang menggelar pesta minum minuman keras (khomer). Sejatinya sebagai ummat muslim yang menjunjung tinggi nilai ibadah kepada Allah subhanallahu wa ta’ala seta dalam meraih Ridho dariNYA janganlah sampai kita mempunyai sikap yang berlebihan.

2.       Birrul Walidain

Sebagai seorang manusia, kita hendaknya pasti mempunya orang tua. Kita bisa sampai seperti ini adalah karena usaha daripada orang tua. Ajakan Bapak Khotib janganlah sampai kita lupa dengan kedua orang tua kita.

3.       Perkara Yang Menghalangi Masuk Surga

a.       Orang yang senantiasa membiasakan minum minumman keras (Khomr)
Dalam sunnahnya Nabi Muhammad Shallallahu’Alaihi Wasallam mengabarkan tentang ancaman bagi peminum  arak, sebagaiana yang diriwayatkan Jabir Radhiallahu’anhu dalam sebuah hadits marfu :

“Sesungguhmya Allah Subhanallahu Wa Ta’ala memiiki janji untuk orang-orang 

0 komentar

Posting Komentar