Lebaran yang di nanti seluruh
ummat muslim di seluruh penjuru dunia telah datang, hari nan fitri itu jatuh
pada hari Ahad tanggal 25 Juli 2017 – 1 Syawal Hijriayah yang disambut dengan rasa
suka cita. Sebelum saya menyampaikan ceramah khotib oleh bapak K.H.drs Bahrowi,saya
mas admin terlebih dahulu dengan segala kelemahan dan kekurangan mengucapkan
minal aidin wal faidzin dan mohon maaf lahir bathin, semoga allah subhanallahu
wa ta’alah senantiasa melimpahkan ridho untuk kita semua, amiiin.
Ada yang berbeda dengan petuga
shalat Idul fitri pada tahun ini, dala redaksi saya yang paling berbeda adalah
sang khotib. Pada shalat idul fitri kali ini ceramah khotbah di khotibi oleh bapak K.H.Drs
Bahrowi, kemudian iman shalat ID dipimpin oleh bapak ustad Bukhari Al-khafid, bilalnya
adalah bapak H.Muslih serta imam tahlil bapak H.Sodikin.
Pemandangan yang cukup berbeda
dari tahun sebelum yaitu jamaah shalat
ID kali ini jumlahnya meningkat. Hal ini menandakan bahwa warga Desa
Bulungan khususnya masyarakat RW.01 sangat
bersemangat dan antusiai dalam menyambut hari kemenangan. Mentari padi bersinar
dari ufuk timur menandakan shalat ID akan segera dimulai, dari catatan saya
shalat ID dimulai daqri pukul 06.25 WIB.
Dalam ceramah khotbanya bapak
K.H.Drs Bahrowi selain mengingatkat
untuk meningkatkan Taqwa kepada Allah subhanallahu wa ta’ala, jga menyambaikan
beberapa amanah, ajakan, serta kejadian yanag benar-benar di alami oleh masyarakat
Desa Bulungan. Langsung saja berikut ini
adalah isi dari khotbah yang sampaikan oleh bapak khotib :
Dua kata di awal khutbah yang
paling menggetarkan hati saya adalah bersyukur Dan Innalillahi.
BERSYUKUR
Inti sari dari kata bersyukur
adalah dimana orang-orang yang telah
menuniakan ibadah Puasa selama
bulan Ramadhan, oran-orang yang telah mendapatkan malam lailatul qodar,
dan orang-orang yang telah meningkatkan keimanan kepada Allah subhanallahu wa
ta’ala dan di hari nan fitri ini bersedia membuka pintu maaf untuk saling
bermaafakn dengan sanak saudara.
INNALILLAHI
Gambaran secara umun ketika insan mengucapkan Innalillahi wa
Inna ilaihu raajiuun tatkala dia sedang dalam mendapatkan musibah, musibah
disini dijelaskan dimana orang-orang yang tidak melaksanakan ibada Puasa
Ramadhan, tidak serta menunaikan ibadah shalat Tarawih bahkan tidak mau menjalin
hubungan silatuahmi dengan saudara, namun masih berada di tengah-tengah susana
hari raya Idul Fitri.
Selain dari 2 hal di atas
tersebut, ada juga beberapa topik yang disampaikan sang khotib, diantaranya
sebagai berikut :
1.
Jangan
Berlebihan
Hal yang paling menarik dalam
topik ini yang khotib menyampaikan hendaknya kita sebagai ummat muslm setelah
sebulan penuh berpuasa janganlah sampai kita berlebihan dalam menyambut
lebaran, dalam ceramahnya sang khotib juga melihat dalam perayaan malam
takbiran adalah beberapa oknum uang menggelar pesta minum minuman keras
(khomer). Sejatinya sebagai ummat muslim yang menjunjung tinggi nilai ibadah
kepada Allah subhanallahu wa ta’ala seta dalam meraih Ridho dariNYA janganlah
sampai kita mempunyai sikap yang berlebihan.
2.
Birrul
Walidain
Sebagai seorang manusia, kita hendaknya
pasti mempunya orang tua. Kita bisa sampai seperti ini adalah karena usaha
daripada orang tua. Ajakan Bapak Khotib janganlah sampai kita lupa dengan kedua
orang tua kita.
3.
Perkara
Yang Menghalangi Masuk Surga
a.
Orang yang senantiasa membiasakan minum minumman
keras (Khomr)
Dalam sunnahnya Nabi Muhammad
Shallallahu’Alaihi Wasallam mengabarkan tentang ancaman bagi peminum arak, sebagaiana yang diriwayatkan Jabir
Radhiallahu’anhu dalam sebuah hadits marfu :
“Sesungguhmya Allah Subhanallahu
Wa Ta’ala memiiki janji untuk orang-orang
0 komentar
Posting Komentar